Senin, 17 November 2014

Memahami LAUT

Suatu ketika,, air ,,
yakin ingin pergi ke nirwana..
ia ikhlas menerima segala panas yang menyengatnya selama ini...
demi mampu menuju nirwana,,,,
karena tiada pencapaian tanpa pengorbanan,,,,
ia ikhlas melepas ikatannya dengan masa lalu,, agar ia menjadi lebih ringan,.,
sehingga mudah menuju nirwana,,,,

tak seorangpun menyadarinya.. perlahan,,, dan ia pun lenyap...
bersama dengan bersinarnya matahari seusai kumandang subuh,,,,

entah adakah yang merindukannya nanti,,,,
entah adakah yang menangisinya nanti,,,,
ia tetap bertekad pergi menuju nirwana...

tak peduli dengan angin yang tak pernah lelah menahannya...
angin yang terus berhembus membelainya demi menghiburnya dari derita panas matahari...
angin yang terus berhembus memintanya jangan pergi,,,
angin yang menghantamkannya ke karang, memaksanya sadar bahwa keinginannya tidaklah mudah,,,
bahkan angin yang menyatakan seluruh perasaannya...

air tetap tak mengubah keinginannya...

Ia meninggalkan ikatan masa lalu,,,meninggalkan segala gemerlap cinta yang tak pantas...menahan sedikit pilu dan kesepian ...dan dengan penuh kesabaran belajar dengan waktu...

Ia percaya bahwa dengan begitu ,,,
kelak di nirwana ia akan berjumpa dengan angin cinta yang lebih sejuk...
lebih lembut.., lebih tenang ,,,
angin yang selalu menginspirasinya menjadi lebih baik lagi...
angin baru yang mampu menyatu bersamanya dengan segala restu ,,, mengarungi nirwana bersama,,,
Dan Air akan memberikan seluruh yang ia jaga, yang ia peroleh,, yang ia pelajari dari perjalanan menuju nirwana,, seluruhnya untuk angin sejuk itu..
karena angin sejuk itu tidak lain adalah imamnya ,,,

0 komentar:

Posting Komentar